2:49 AM -
Ilmu Pengetahuan Umum
No comments


Ajaran dan Proses Masuknya Agama Hindu Budha Ke Indonesia
A. Ajaran Agama Hindu dan
Budha di Indonesia
1. Hindu
Agama Hindu
pada merupakan sinkretisme (perpaduan) antara kepercayaan bangsa Dravida, yang
merupakan penduduk asli India, dengan bangsa Arya, yang merupakan bangsa
pendatang dari Asia Tengah yang berhasil menaklukkan bangsa Dravida sekitar
tahun 1500 SM.
Agama Hindu
mempunyai konsep politheisme yaitu menyembah banyak dewa. Tiga dewa utama dari
umat Hindu adalah dewa Brahma (dewa pencipta), dewa Wisnu (dewa pemelihara) dan
dewa Syiwa (dewa perusak) yang ketiganya biasa disebut Tri Murti. Salah satu
pokok dalam ajaran Hindu adalah konsep reinkarnasi atau dilahirkan kembali
sebagai penebusan dosa karena masih banyaknya dosa dan kesalahan yang dilakukan
di kehidupan sebelumnya.
Jadi tujuan
dari manusia hidup di dunia adalah moksha atau tidak dilahirkan kembali dan
tinggal di nirwana yang penuh kenikmatan.
Agama Hindu berpedoman pada kitab suci Weda, Brahmana dan
Upanisad.
a. Kitab Weda terdiri dari empat himpunan
(Samhita).
·
Regweda, berisi puji-pujian terhadap dewa.
·
Samaweda,berisi nyanyian-nyanyian suci yang
slokanya diambil dari Regweda.
·
Yayurweda, berisi penjelasan tentang
sloka-sloka yang diambil dari Regweda.
·
Atharwaweda,berisi mantra-mantra yang digunakan
untuk berbagai keperluan seperti (sihir, ilmu gaib, mengusir penyakit,
menghancurkan musuh, mengikat cinta, serta memperoleh kedudukan dan kekuasaan).
b. Kitab Brahmana adalah kitab suci yang terdiri
keterangan tentang upacara sesaji.
c. Kitab Upanisad adalah kitab suci yang berisi
ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Dalam agama
Hindu masyarakat diklasifikasikan menjadi 4 kelas yang mempunyai hak dan
peranan yang berbeda-beda, yaitu :
·
Kasta
Brahmana, terdiri atas para pendeta.
·
Kasta
Ksatria, terdiri atas para raja dan bangsawan.
·
Kasta
Waisya, terdiri atas para pedagang dan kaum buruh menengah.
·
Kasta
Sudra, terdiri atas para petani, buruh kecil dan budak.
Hari raya umat Hindu ialah Galungan, Kuningan, Saraswati,
Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.
2.
Budha
Pada awalnya
Budha merupakan salah satu aliran dalam agama Hindu yang disebut budhisme.
Budhisme dimunculkan dan dikembangkan oleh Sidharta Gautama sebagai protes atas ketidakadilan
sistem kasta dalam masyarakat Hindu, dimana kasta rendahan mengalami ketidakadilan.
Sidharta
sebenarnya masuk dalam kasta ksatria karena merupakan putra dari Raja Sudhodana
dari kerajaan Kapilawastu. Tetapi kemudian dia meninggalkan semua kemewahan
istana dan menjadi pertapa setelah dia melihat kehidupan di luar istana yang sangat
memprihatinkan. Dalam pertapaannya dia memperoleh bodhi dan disebut Sang Budha
(yang disinari).
Umat Budha
mempunyai kitab suci yang disebut Tripitaka yang berarti tiga keranjang. Isi
dari kitab Tripitaka adalah :
a.
Winayapitaka, berisi tentang peraturan dan hukum
yang menentukan cara hidup para pemeluk agama Budha.
b.
Sutrantapitaka, berisi wejangan sang Budha.
c. Abdidharmapitaka, berisi keterangan dan penjelasan
tentang agama Budha.
Umat Budha
meyakini bahwa manusia hidup di dunia berada dalam kesengsaraan (samsara), oleh
karena itu kesengsaraan dapat dihentikan dengan mengamalkan astavidha (delapan
jalan) yaitu : Ajaran yang benar; Niat yang benar; Perkataan yang benar;
Perbuatan yang benar; Penghidupan (mata pencaharian) yang benar; Usaha (daya
upaya) yang benar; Perenungan yang benar; Samadi (bersemedi) yang benar.
Dalam perjalanannya, ajaran Budha terpecah
menjadi 2 aliran yaitu :
·
Budha
Hinayana (kendaraan kecil)
Aliran
ini berpendapat bahwa setiap orang harus berusaha sendiri-sendiri untuk masuk
nirwana tanpa pertolongan orang lain. Hal itu sesuai dengan ajaran Budha pada
awalnya.
·
Budha
Mahayana (kendaraan besar)
Aliran
ini berpendapat sebaiknya manusia berusaha bersama-sama dan saling membantu
dalam mencapai nirwana.
Umat Budha merayakan hari raya Triwaisak yaitu peringatan
kelahiran, turunnya Bodhi dan kematian Sang Budha.
B. Proses Masuknya Agama
Hindu dan Budha di Indonesia
Proses masuknya kebudayaan Hindu dan Budha berlangsung
sangat panjang. Keterlibatan berbagai pihak sangatlah menentukan perkembangan
kebudayaan ini. Mulai dari pedagang, tokoh agama bahkan hingga orang biasa.
Menurut Van Leur dan Wolters, hubungan dagang Indonesia dan
India lebih dahulu berkembang daripada hubungan dagang yang dilakukan Indonesia
dan Cina. Terlibatnya Indonesia dalam kegiatan perdagangan, berakibat
terjadinya akulturasi kebudayaan, terutama dengan budaya India, yaitu agama
Hindu dan Budha. Dari hubungan perdagangan tersebut, muncul beberapa teori
mengenai proses masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia.
a. Teori Brahmana
Teori
ini mengungkapkan bahwa kebudayaan Hindu dan Budha menyebar ke Indonesia di
bawa kaum brahmana. Kemungkinan teori ini adalah yang paling benar, hal ini
terbukti dengan ditemukannya Yupa Kutai yang menyebutkan bahwa penyebaran
ajaran Hindu dilakukan melalui upacara keagamaan, dan hal ini hanya dapat
dilakukan oleh para brahmana. Pendukung teori ini adalah J.C. van Leur.
b. Teori Ksatria
Teori ini mengungkapkan bahwa agama Hindu dan Budha
menyebar ke Indonesia karena pengaruh dari para bangsawan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
koloni baru yang dibentuk orang India di Indonesia. Di tempat barunya para
bangsawan menyebarkan agama dan budaya Hindu-Budha. Pendukung teori ini adalah C.C. Berg dan
Majumdar.
c. Teori Waisya
Teori
ini menyatakan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha melalui hubungan
dagang antara India dan Indonesia. Para pedagang dari India banyak yang menetap
di Indonesia yang kemudian jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi
terjadinya proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha. Pendukung teori ini
diantaranya N.
J. Krom dan Purbacaraka.
d.
Teori Sudra
Von
van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang terjadi di India telah
menyebabkan golongan Sudra menjadi orang buangan. Kemudian mereka meninggalkan
India mengikuti kaum Waisya. Dengan jumlah yang besar diduga golongan Sudralah
yang memberi andil besar dalam penyebaran budaya/agama Hindu ke nusantara.
e. Teori
Arus Balik
Teori ini
diungkapkan oleh F.D.K. Bosch, Bosch meyakini bahwa orang Indonesialah yang
paling berperan dalam penyebaran Hindu-Budha di nusantara. Setelah di awali
orang-orang India, penduduk Indonesia yang ingin tahu lebih dalam tentang
ajaran Hindu-Budha langsung berlayar ke india untuk belajar.
Kemudian setelah pulang ke indonesia mereka menyebarkan
apa yang sudah mereka pelajari. Teori berdasar pada ditemukannya arca Budha di
Sempaga, Sulawesi Selatan, yang sangat mirip dengan arca yang dibuat di Amarawati
(India).
C.
Pengaruh Unsur Kebudayaan Hindu-Budha Terhadap Kehidupan Masyarakat
Indonesia
1. Bidang agama
Ketika
memasuki zaman sejarah, masyarakat di nusantara telah menganut kepercayaan
animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru,
yaitu agama Hindu-Budha. Sejak berinteraksi dengan orang-orang India budaya
baru tersebut membawa perubahan pada beragama. Misalnya, dalam hal tata krama,
upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan).
2. Bidang
sosial
Dalam
bidang ini kebudayaan India mempengaruhi pada sistem pemerintahan dan
kemasyarakatan. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu
dengan kepemilikan wilayah. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak
menduduki kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan seperti,
Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan lain-lain.
3. Bidang
seni
Pengaruh
dari kebudayaan Hindu-Budha ini dapat berupa relief, sastra. Untuk seni relief
banyak dijumpai hiasan-hiasan pada dinding candi yang sesuai dengan unsur
India. Di bidang seni sastra, terlihat pada penggunaan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta pada prasasti-prasasti. Adanya cerita Mahabarata dan Ramayana yang
bersumber pada kebudayaan India. Selain itu adapun kitab-kitab yang dihasilkan
oleh para pujangga Indonesia seperti: Arjunawiwaha (Mpu Kanwa); Sutasoma (Mpu
Tantular); Negarakertagama (Mpu Prapanca).
4. Bidang
bahasa
Kerajaan-kerajaan
Hindu-Budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar
berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Dalam perkembangan selanjutnya
bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa
Sansekerta. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil
serapan dari bahasa sansekerta, seperti: Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka
Paksi, dan Parasamya Purnakarya Nugraha.
5. Bidang
pendidikan
Dalam
bidang ini kaum brahmana merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh, karena
yang memberikan ilmu dalam masyarakat. I-Tsing mengungkapkan bahwa di Kerajaan
Sriwijaya telah didirikan sekolah setaraf perguruan tinggi yang menampung
biarawan untuk belajar agama Budha.
0 comments:
Post a Comment