12:47 AM -
Ilmu Pengetahuan Umum
1 comment


PERMAINAN KASTI
Permainan kasti merupakan salah satu
cabang olahraga permainan yang sangat popular di Indonesia jauh sebelum zaman
penjajahan Jepang, bahkan pada zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat.
Pada waktu itu permainan kasti
sering dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini
sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah dasar dan bahkan di masyarakat.
Pada beberapa acara nasional permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi
belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpinggirkan.
Apabila kita perhatikan dari sifat
permainan, dalam permainan kasti ini ada yang berpendapat agak negatif, salah
satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap temannya. Ini mungkin saja
terjadi bila di sekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa
mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan
pendidikan jasmani melalui permainan kasti.
Yang dimaksud memberikan nuansa
pendidikan dalam permainan kasti adalah bahwa guru pendidikan jasmani di
sekolah memberikan pendidikan melalui kegiatan-kegiatan jasmani yang
mengedepankan sikap sportivitas, jujur, kerjasama dan aspek pendidikan lainnya
dalam pembelajaran permainan kasti.
Dalam pendidikan jasmani yang
dimaksud adalah bahwa guru berusaha bagaimana mengembangkan domain kognitif,
afektif, psikomotorik pada anak didik. Bila salah satu ditinggalkan, umpamanya
domain afektif, maka dapat saja terjadi seorang anak yang merasa tidak senang
dilempar dengan bola, akan berusaha untuk membalasnya dengan menunggu temannya
yang melempar tersebut untuk dilempar kembali.
Tetapi apabila mereka memiliki sifat
positif terhadap permainan ini dan aspek kerjasama menjadi focus perhatian
dalam pembelajaran, maka tidak akan terjadi seorang anak hanya mengejar satu lawan
yang tidak disukainya.
Dalam hal ini mungkin guru jarang
sekali memberikan suatu tugas pendidikan efektif dalam kegiatan jasmani yang
dilaksanakan secara individual, berpasangan, bertiga maupun berkelompok. Jadi
guru Pendidikan Jasmani diharapkan dalam mengajar jangan terfokus pada bahan
ajar dan materi pembelajaran saja, tetapi hendaknya terfokus pada tujuan
pembelajaran sebagai bagian dari tujuan pendidikan.
Jadi dalam proses pendidikan pada
anak-anak paling tepat diberikan adalah melalui kegiatan bermain olahraga
termasuk didalamnya berbagai jenis permainan yang melibatkan sekelompok anak
seperti halnya bermain kasti di lapangan.
A. Lapangan
Kasti
Lapangan permainan kasti berbentuk segi empat panjang dengan
ukuran luasnya adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter (tidak
mutlak). Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk
ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung dan tempat
pemain pemukul.
Lapangan
dilengkapi dengan tiang penyelamat yang diletakkan dengan jaraknya 5 meter dari
garis pemukul dan 5 meter dari garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua
buah yang masing-masingnya diletakkan berjarak 10 meter dari tiang yang
lainnya, 10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Bagian pangkal
lapangan terdapat ruangan atau petak pemukul juga 5 meter kali 5 meter dari
garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masingnya
diletakkan berjarak 10 meter dari tiang yang lainnya 10 meter dari garis
belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Sebelum anak
memainkan permainan kasti yang sebenarnya maka terlebih dahulu anak
diperkenalkan dengan permainan kasti sederhana, yang disebut permainan bola
sentuh. Dengan sendirinya mereka juga sudah menguasai teknik dasar permainan
seperti jalan, lari, melempar, menangkap dan memukul.
B.
Permainan Kasti
dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan ini
juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter,
berbeda dengan lapangan bola lempar. Permainan terdiri dari dua regu pelempar
dan penjaga.
Pelempar
pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan
berusaha melemparkan bola sejauh mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka
lemparan dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2 bila
ia sanggup, tetapi dapat juga pada tiang 1 sebagai penyelamat.
Bila ia lari ke
tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut
ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke
ruang bebas dan ia memperoleh nilai dua kalau itu hasil lemparannya sendiri,
dan nilai satu bila dengan hasil lemparan tamannya.
Tetapi bila ia
kena, maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, Penjaga lapangan dapat
nilai satu bila ia berhasil menangkap bola
lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti dengan tidak bebas, kalau
regu pelempar kena lemparan yang sah (tidak kepala, kecuali dihadapkan pada
pelempar) oleh salah satu regu lapangan.
Penggantian
permainan bebas adalah bila bola tangkap sudah tiga kali, pemain pelempar memegang bola kecuali saat giliran melempar dan bila pelempar lari ke luar lapangan. Sama
dengan hal di atas diharapkan anda melakukan latihan permainan ini sampai anda
dapat merasakannya dan mengerti sepenuhnya tentang peraturan dan cara bermain
tersebut agar anda dapat mengajarkannya pada anak siswa anda.
Permainan kasti
yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap regu dan
diketuai oleh ketua regu merupakan kelanjutan dari permainan bola sentuh dan permainan kasti dengan dua tiang hinggap.
Mengenai teknik
yang dikuasai oleh permainan kasti ini juga
sama dengan permainan bola sentuh, pemain tidak boleh dikejar oleh regu
penjaga yang b erada pada ruangan bebas,
tetapi pada permainan kasti tidak ada ruangan bebas. Oleh sebab itu semua
lapangan bebas untuk melempar para pemain sebelum mereka sampai pada tiang yang
dituju atau kembali ke ruang bebas atau
tempat memukul bola pada permulaan permainan.
1. Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi
dengan kayu pemukul adalah kayu
(bukan logam) yang bentuknya
bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah 3,5 – 5 cm.
Sedangkan pemegang 15 – 20 cm dengan tebalnya 3 – 4 cm.
Disamping itu juga bola untuk permainan kasti sudah
dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21
cm dan beratnya 70 – 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang
hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian
rupa sehingga tidak mudah tercabut sewaktu pelari memegangnya.
2. Teknik
dan Taktik Permainan Kasti
Adapun teknik perorangan
dalam permainan kasti ini secara umum adalah sama hal nya seperti
permainan bola bakar, teknik keterampilan dasar yang perlu dipelajari di
antaranya adalah :
a.
Teknik jalan dan lari
b. Teknik melempar
c.
Teknik menangkap
d. Teknik melambungkan
e.
Teknik memukul
f.
Teknik mengelak
a.
Penguasaan teknik individu
Dalam keterampilan
individu semuanya permainan kecil yang menggunakan bola kecil dapat dikatakan
sama atau hampir
sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap adalah dasar permainan untuk
mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai permainan, tetapi
taktik ini juga sangat berhubungan dengan keterampilan dasar
yang betul-betul sudah dikuasainya.
Bila
teknik yang sudah dikuasai dengan baik
maka akan menimbulkan kepercayaan pada
dirinya dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan
gerak membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit
untuk dilempar.
Anak yang
sudah menguasai keterampilan dalam menghindar dan berlari menuju tiang hinggap,
dengan cara berlari dengan kecepatan tinggi dan segera merunduk ataupun
melompat apabila dilempar, maka ia mencoba suatu teknik yang lebih menantang,
seperti pukulan pertamanya, ia tidak perlu memukulkan bola sejauh mungkin.
Cukup
dengan memukul bola dekat-dekat saja pada bagian lapangan yang tidak ada
orangnya, kemudian ia terus masuk dalam lapangan lari ke tiang hinggap setelah
itu ia akan kembali karena ia yakin
bahwa ia tidak akan bisa dilempar
oleh regu penjaga dengan jarak tertentu yang sudah diperhitungkannya,
walaupun ia dikepung oleh lawannya.
Teknik dan
taktik dalam permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul di antaranya
adalah ; regu pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang
baik sehingga ia dapat mengarahkan bola kemana yang disukainya, yaitu dengan
membentuk posisi kaki dan mengarahkan bahu ke tempat sasaran yang akan dituju.
Mungkin
bola akan dipukul kuat, mungkin pelan dan mungkin hanya dengan meyentuhkan pemukul saja
pada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah ia akan berlari
berbelok-belok atau membungkuk atau melompat.
Dengan
sendirinya ia juga sudah melaksanakan bagaimana cara mengelak atau menghindari diri dari lemparan. Sedangkan teknik dan taktik regu
pemukul adalah berusaha sebanyak mungkin anggotanya untuk dapat memukul bola
dan dan menghasilkan nilai yang tinggi.
Untuk mencapai kemenangan diperlukan
taktik dan strategi yang sesuai dengan
lawan yang dihadapi.
b.
Taktik
regu lapangan
Taktik
bagi regu lapangan adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap
dengan baik sehingga menghasilkan suatu nilai. Di samping teknik menangkap
bola yang datang padanya sebagai kiriman
dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari.
Bagi
mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia
akan megirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha
regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh
bola yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
Tugas:
Sebelum
bermain kasti yang sebenarnya cobalah anda bersama kelompok anda melakukan
permainan kasti sederhana dengan alat yang ada, selanjutnya lakukan beberapa
bentuk latihanketerampilan dasar permainan kasti, seperti melempar dan
menangkap bola, memukul dan berlari serta pelajari peraturan permainannya.
Kemudian lakukan permainan kasti sesuai dengan peraturan sebenarnya.
C. Peraturan
Permainan Kasti
Peraturan
permainan kasti di Indonesia sebenarnya sudah disusun seperti yang ada sekarang
ini. Akan tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan permainan
kasti banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan
sedikit berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
1. Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi
panjang dan kalau memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang cukup
dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana
Pada
setiap sudut lapangan diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30
meter dari lapangan separonya diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya
adalah ruang pukul yang disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya.
Sedangkan
pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang
pemukul. ini dapat berubah bila ada pemukul yang kidal. Sedangkan selebihnya
adalah lapangan untuk penjaga yang di dalamnya ada tiang pertolongan dengann
jari-jari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul.
Di samping
itu juga ada tiang bebas sebanyak 2 buah yang ditempatkan pada jarak 10 meter
dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang.
a.
Kayu Pemukul
Kayu
pemukul adalah kayu (bukan logam) yang bentuknya bulat telur atau oval yang
panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis menengah 3,5 sampai 5 cm, sedangkan
pemegangnya 15 – 20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4 cm.
b. Bola
Bola untuk
permainan kasti sudah dibuatkan
sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm
dan beratnya 70 – 80 gram.
c.
Lama Permainan
Permainan
dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d. Pemain
Pemain
terdiri dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12
orang dan 3 orang cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas.
e.
Regu Pemukul
Setelah
menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul
berada dalam ruangan bebas.
f.
Regu Lapangan
Regu
lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
1) Pelambung yang berada dalam tempat
pelambung.
2) Penjaga belakang berada pada
petak/ruangannya.
3) Tidak berada pada jalan tiang
pertolongan.
g. Melambungkan
Bola
Pelambung
bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h.
Lambungan Benar
Lambungan benar bila : bola dekat pada pemukul
dengan ketinggian antara lutut dan kepala, disamping sesuai dengan permintaan
pemukul.
i.
Lambungan Salah
Ini
terjadi bila :
1) Tidak sesuai dengan yang disampaikan
di atas.
2) Terlalu jauh dari badan.
3) Pemberian bola terlalu keras.
4) Bolanya diputar.
Pemukul
dapat menolak/tidak memukul lambungan salah.
j.
Jumlah Pukulan
Setiap
regu pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat
memukul 3 kali sebab semua temannya
berada pada tiang hinggap. Disebut juga pembebas.
k.
Giliran Memukul
Pemukul
pertama adalah nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan
untuk memulai pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang
berhak memulai adalah lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan.
l.
Pukulan Betul/Salah
Pukulan dikatakan betul adalah bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada
lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah / lapangan. Kayu pemukul
diletakkan dalam daerah petak pemukul
dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin
kembali lagi dengan mendapat nilai dua.
Yang tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini
adalah pukulan salah. Pelari tidak diperbolehkan lari ke tiang bebas, tetapi ia
harus berhenti di tiang pertolongan sampai salah seorang dari temannya memukul
bola.
m.
Melanjutkan Lari
Pelari
dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan
larinya bila ada giliran pukulan dari
temannya. Ia boleh terus lari pada tempat yang di tuju bila disengaja dihalangi
oleh penjaga.
n.
Bola Mati
Bola
dikatakan mati apabila :
1) bola sudah pada tangan pelambung
2) pukulan salah
3) bola hilang
4) terjadi pertukaran bebas
o.
Bola Dalam Permainan
Bola dalam
permainan bila :
1) sehabis memukul
2) sesudah pukulan lurus/salah lalu
bola dimainkan oleh regu lapangan
3) ada tanda dari wasit
p.
Bola hilang
Bola
hilang kalau bola tidak dapat diambil
regu lapangan, atau bola jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit
menentukannya. Dan dengan peluit, wasit
juga mengatakan bola dalam permainan.
q.
Melempar
Lemparan
dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas
dari tangan pelempar sehingga mengenai
pelari. kecuali kepala dan kecuali kepalanya diberikan kepada pelari. Semua ini
juga atas keputusan wasit.
r.
Bertukar Tempat Bebas Tidak Bebas
Apabila
regu pemukul kena lemparan maka saat itu juga pemukul langsung menjadi regu
lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk
menyelamatkan dirinya ke ruang atau ke tiang bebas serta tiang pertolongan.
Pertukaran
ini juga bisa terjadi bila regu pemukul memegang bola walaupun pada saat
menerima bola yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah
masuk lebih dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temannya melempar (lemparan
tidak sah), atau regu pemukul lebih dulu keluar sebelum temannya akan dilempar.
s.
Pertukaran Bebas
Pertukaran
bebas terjadi apabila :
1) regu lapangan memiliki 3 bola
tangkap dalam satu babak
2) pukulan pembebas tidak berhasil dab
dibakar oleh regu lapangan
3) pemukul keluar ruang bebas tidak
untuk memukul
4) kayu pemukul lepas
5) pelari yangb tidak menyentuh tiang
bebas sudah masuk kembali keruang bebas.
Bila
seluruh peraturan sudah diketahui oleh para pemain, pelatih, wasit dan para
ofisial dari setiap regu, maka mungkin pertandingan kasti yang akan diadakan dapat berjalan
dengan baik. Untuk melaksanakan suatu pertandingan tersebut dengan sendirinya
harus menunjuk panitia pelaksana yang akan melaksanakan pertandingan dan
membuat rencana-rencana pertandingan.
2.
Jauh sebelum pertandingan
Ketua
pertandingan sudah melengkapi susunan pengurusnya yang lengkap dengan
seksinya pada pertemuan pertama, dan ia
sudah menjanjikan pada setiap anggota
panitia akan bertemu kembali pada tanggal dan tempat yang sudah ditentukan
dengan tugas adalah setiap seksi menyampaikan semua proposal atau rencana kerja
pada ketua, masing-masing kegiatan yang akan dikerjakannya.
Ketua
bersama sekretaris menerima laporan dari setiap seksi atau anggota panitian dan
bersama-sama akan menyelesaikannya kalau ada masalah yang mungkin belum
dipecahkan.
Tugas:
Sebelum
anda melanjutkan mempelajari modul ini, coba anda tuliskan atau diskusikan
apa-apa saja yang dibutuhkan atau apa perlunya diadakan pertemuan jauh sebelum
pertandingan ini dan bagaimana kalau pertemuan itu tidak diadakan.
Dengan
adanya laporan lengkap dari setiap seksi pertandingan pada pertemuan yang sudah
disepakati, maka apa yang akan dihadapi untuk pekerjaan atau rencana kerja pada
jangka dekat sebelum waktu pertandingan dapat disiapkan.
Pada
pertemuan dekat pertandingan, maka dibicarakan hanyalah untuk mencek terakhir
persiapan-persiapan yang sudah direncanakan, apakah semua seksi sudah
menjalankan tugasnya sesuai target. Kalau masih ada yang tidak beres, maka saat
inilah sesuatu itu ditanggulangi dengan sesegera mungkin atau dikerjakan secara
bersama.
3. Menyusun
petugas pertandingan
Pertemuan
dekat pertandingan ini mungkin saja dilakukan pertemuan sampai beberapa kali,
dan ini tergantung pada besar atau kecilnya pertandingan tersebut. Umpamanya
saja untuk PON, pertemuan jauh sebelum pertandingan mungkin dilaksanakan dua
tahun atau satu setengah tahun sebelum pertandingan, apalagi olympiade mungkin
lebih dan banyak pertemuan.
Tetapi
kalau itu hanya pertandingan kasti antar dua atau tiga sekolah cukup satu atau
dua hari saja. Begitu juga dengan susunan pengurusnya, mungkin saja dilakukan
oleh dua atau tiga orang saja, tetapi sebaiknya ada susunan secara lebih
sederhana sekurang-kurangnya, yaitu:
a.
Ketua
b. Sekretaris
c.
Bendahara
d. Pembantu umum
e.
Seksi-seksi, termasuk :
1) seksi perwasitan
2) seksi alat dan lapangan
3) konsumsi
4) dan lain-lain
Semua
tugas panitia walaupun sederhana tidak
mungkin dilaksanakan dengan satu atau dua orang saja. Untuk itu apa saja tugas
dari setiap panitia tersebut.
a. Tugas Panitia
1)
Ketua
Ketua
pertandingan adalah yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan secara
keseluruhan dan mampu memberikan keputusan, serta dapat bekerja sama dengan
anggota. Biasanya kalau ketua memang selalu sibuk maka dalam organisasi
ditunjuk seorang wakil ketua, dimana tugasnya adalah bertindak sebagai ketua
tidak ada dan tugas serta tanggung jawabnya adalah sama dengan ketua.
2)
Sekretaris
Sekretaris
adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap semua bidang administrasi,
mempunyai kemampuan untuk mengambil suatu inisiatif. Ia bertugas membuat undangan kepada anggota bila ada pertemuan
atau rapat, juga undangan pada semua yang ikut
bertanding, undangan pada semua pejabat yang akan menghadiri pembukaan
dan penutupan pertandingan dan menerima pendaftaran pertandingan bagi regu yang
ikut bertanding, dan memberikan informasi
serta menjelaskan semua pertanyaan yang datang padanya sebagai pengganti
ketua.
Kalau
tugas sekretaris ini dianggap sangat banyak dalam suatu pertandingan tersebut,
maka perlu dibentuk seorang atau dua wakil sekretaris. Dimana tugasnya adalah
membantu sekretaris satu (umum) dalam tugas sehari-hari, seperti membuat surat,
mengirimkan surat, membuat laporan dan sebagainya, kalau memang ada beberapa
sekretaris maka mereka akan membagi tugas yang akan dikerjakan dengan
persetujuan ketua umum.
3)
Bendahara
Bendahara
adalah yang bertanggung jawab tentang masalah keuangan, baik dalam pengadaan
maupun pengeluaran yang sebelumnya sudah disetujui atau sudah disetujui atau
sudah diketahui oleh ketua pertandingan. Begitu juga halnya, bila pertandingan
ini mempunyai event
yang lebih besar, mungkin keuangannya juga dipegang oleh lebih dari satu orang
atau wakil sebagai wakil bendahara.
Wakil
bendahara bertugas adalah membantu bendahara satu dalam masalah keuangan,
terutama bila bendahara berhalangan atau tidak ada ditempat. Dengan sendirinya
pembukuannya tentu tetap satu agar jalannya keuangan itu teratur dan jelas.
4)
Panitia Hakim
Dalam
pertandingan besar, panitia hakim tidak dapat diabaikan, sebab bila ada masalah
dalam pertandingan atau ada protes dari suatu tim terhadap pelaksanaan
pertandingan, maka panitia hakim inilah yang akan bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya, oleh sebab itu biasanya panitia hakim ini adalah terdiri dari para ahli dalam bidang
olah raga yang dipertandingkan, dan anggotanya biasanya berjumlah ganjil agar
dapat membuat keputusan terdapat perbedaan jumlah suara sebagai pedoman.
5)
Pembantu Umum
Kalau
dalam pelaksanaan pertandingan yang lebih besar maka pembantu umum mungkin satu
atau lebih, tergantung besarnya pertandingan yang akan dihadapi serta banyaknya
tugas sehingga perlu anggota lain sebagai tenaga pembantu. Ia bertugas dapat
membantu seluruh seksi dimana saja sehingga apa saja yang perlu dibantu maka
orang ini akan selalu dapat melaksanakannya.
b.
Seksi-seksi
Tugas bagi
mereka yang duduk sebagai seksi akan sama dengan yang duduk dalam pengurus
lainnya, dimana mereka juga harus mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan
seksinya agar dapat menunjang terlaksananya pertandingan tersebut sesuai dengan
rencana seperti :
1)
Seksi wasit, ia sudah memperkirakan banyaknya
wasit yang dibutuhkan dalam pertandingan tersebut, dan dapat juga ia yang
menentukan siapa yang akan menurunkan wasit yang akan memimpin pertandingan
termasuk petugas garis, penulis dan petugas lainnya yang berhubungan dengan
wasit.
2) Seksi alat dan lapangan, terdiri dari satu atau lebih yang
bertugas menyiapkan tentang alat yang dibutuhkan bersama jumlah lapangan yang
dipakai. Ia bertanggung jawab segalanya yang berhubungan dengan petugas
lapangan dan perlengkapannya agar pertandingan dapat berjalan dengan lancar, umpamanya lapangan yang harus
dibuat atau digaris, dilapangan butuh tenda dan kursi untuk penonton atau
undangan, garis untuk batas penonton dan sebagainya.
c.
Seksi
publikasi dan dokumentasi
Seksi ini
adalah sangat perlu untuk mempublikasikan
pertandingan dalam kejuaraan apa, perebutan piala apa, bagaimana bentuk
spanduk dan dimana ditempatkan, kapan dan dimana pertandingan diadakan sehingga
masyarakat dapat mengetahui bahwa adanya pertandingan.
Di waktu
pertandingan, seksi ini juga bertugas sebagai documenter atau fotografer,
maksudnya ia bertanggung jawab dalam dokumentasi, walaupun yang akan bekerja
bukanlah dia, tetapi segala sesuatu yang berurusan tentang seksinya maka ialah
yang bertanggung jawab untuk mengurus dan menyelesaikannya.
d.
Keamanan
Adalah
petugas keamanan yang berfungsi menjaga kemungkinan terganggunya pertandingan,
pada umumnya dikerjakan oleh kepolisian dan mungkin saja satpam, dan kalau
hanya antar sekolah dapat dilaksanakan oleh guru saja. Jadi maksudnya seksi ini
bertanggung jawab untuk mengurus tentang keamanan tersebut.
e.
Kesehatan
Anggota
ini terdiri dari beberapa orang yang bertugas untuk membntu bila dalam pertandingan ada terjadi
kecelakaan. Pada pertandingan besar seperti marathon, sepak bola, petugas ini
biasanya dipegang oleh perawat (P3K) dan dokter dan kadangkala dilengkapi
dengan tandu dan ambulansnya.
f.
Konsumsi
Konsumsi
adalah yang bertugas sebagai penyiapan makanan, dan kalau pada pertandingan
besar ia juga termasuk pada akomodasi dan tempat. Dan ada kalanya juga
dipisahkan, ini kalau pertandingan membutuhklan konsumsi untuk panitia atau
pemain.
Jadi
walaupun pertandingan kasti belum tentu akan begitu banyak pelaksana
pertandingannya, tetapi sebagai guru pendidikan jasmani perlu juga mengetahui
hal-hal yang memungkinkan akan melaksanakan suatu pertandingan yang lebih besar
dari yang diperkirakan.
Umpamanya
saja pertandingan kasti satu kecamatan,
pengikutnya mungkin lebih dari 50 peserta, jadi membutuhkan petugas yang banyak
juga. Mungkin saja pertandingan satu provinsi, mungkin akan lebih banyak lagi
petugas yang dibutuhkan.
1 comments:
kasti adalah permainan warisan leluhur
Post a Comment