12:33 AM -
Ilmu Pengetahuan Umum
No comments


Paragraf
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu
kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat.
Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi
kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu
dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga
bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat
yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau
tema.
Paragraf juga disebut sebagai karangan
singkat.
2. Penulisan Paragraf
Menulis paragraf bisa dengan 2 cara, yaitu:
·
Paragraf takuk
atau paragraph yang menjorok ke dalam, yaitu pada baris pertama paragraf, ada
ruang berjarak 5 spasi
·
Paragraf lurus,
yaitu paragraf pada baris pertama sejajar dengan baris yang lainnya. Jika akan
membuat paragraf lain, maka diberi jarak 1 baris atau lebih
3. Fungsi Paragraf
·
Penampung
petikan fikiran atau ide pokok
·
Alat
untuk memudahkan pembaca memahami jalan fikiran pengarang
·
Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan fikiran secara sistematis
·
Pedoman
bagi pembaca mengikuti dan memahami alur fikiran pengarang
·
Alat
untuk penyampai cuplikan fikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca
·
Sebagai
penanda bahwa fikiran baru dimulai
·
Dalam
rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar,
transisi, dan penutup (kesimpulan)
4. Macam-macam Paragraf
1. Narasi: paragraf yang menceritakan
suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada
palaku, dan ada waktu kejadian.
2. Deskripsi: paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang
digambarkan.
3. Eksposisi: paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-cirinya: ada informasi
4. Argumentasi: paragraf yang mengemukakan
suatu pendapat beserta alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada
alasannya.
5. Persuasi: paragraf yang mengajak,
membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
5. Jenis-jenis Paragraf
Deduktif
Struktur paragraph yang bersifat deduktif
ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian diikuti uraian, penjelasan argumentasi,
dan sebagainya. Dimulai dengan pernyataan (yang tentunya brsifat umum),
kemudian kalimat-kalimat berikutnya berusaha membuktikan pernyataan tadi dengan
menyebutkan hal-hal khusus, atau detail-detail seperlunya.
Induktif
Struktur paragraph yang bersifat induktif
adalah kebalikan dari pola yang bersifat deduktif. Pola ini tidak dimulai
dengan kalimat inti, dimulai dengan menyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang
merupakan anak tangga untuk mengantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang
terdapat pada kalimat inti di akhir alenia. Jadi anak-anak tangga itu disusuk
untuk mencapai klimaks.
Deduktif dan Induktif
Pola paragraph yang ketiga ini adalah
gabungan dari dua pola diatas (1, dan 2). Di sini, pada kalimat pertama
(sebagai kalimat inti) gagasan pokok telah dinyatakan; tetapi pada kalimat
terakhir, kembali diulang sekali gagasan pokok tersebut.
Deskriptif atau Naratif
Dalam pola ini, gagasan pokok tidak terbatas
hanya dalam satu kalimat saja. Inti persoalannya akan didapati pada hampir
semua kalimat pada paragraf tersebut. Kita harus membaca seluruh kalimat dalam
paragraf itu, baru dapat memahami gagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangn
6.
Contoh paragraf
·
Narasi
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
·
Eksposisi
Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
·
Argumentasi
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
·
Deskripsi
Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
·
Persuasi
Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
0 comments:
Post a Comment