7:26 PM -
Ilmu Pengetahuan Umum
No comments


Ciri Ciri dan Klasifikasi Jamur
A.
CIRI – CIRI JAMUR
Umumnya bersel banyak
(multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki
klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri).
Ada yang bersifat parasit, ada yang
bersifat saprofit, dan ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.
Dinding sel dari bahan selulose dan
ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang – benang halus yang
disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman di
sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat – zat organik pada
subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon.
Jamur yang bersifat parasit memiliki
houstorium, yaitu hifa khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.
Reproduksi ada yang secara vegetatif
/ aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara vegetatif dengan
spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi.
Secara generatif dengan konjugasi
membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki keturunan diploid
yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat lembab, mengandung zat
organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
Jamur atau
fungi termasuk ke dalam kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
(zat hijau daun) sehingga bersifat heterotrof. Berikut adalah ciri-ciri dari jamur (fungi):
1. Bersel banyak (multiseluler), tetapi
ada sebagian kecil yang bersel tunggal.
2. Inti sel sudah memiliki membran inti
(eukariotik).
3. Tidak memiliki klorofil dan bersifat
heterotrof baik secara parasit maupun saprofit.
4. Dinding sel tersusun atas zat kitin,
glukan dan manan.
5. Tubuh tersusun atas benang-benang
halus yang disebut hifa.
6. Percabangan hifa membentuk jaringan
miselium yang berfungsi untuk menyimpan makanan.
7. Hidup di tempat yang kaya akan zat
organik, lembap, dan kurang cahaya.
8. Perkembangbiakan secara tidak kawin
melalui proses pembelahan dan secara kawin melalui peleburan inti sel dari dua
sel induk.
9. Tidak memiliki akar, batang, dan
daun sejati.
B.
KLASIFIKASI JAMUR
1. Zygomycota
Zygomycota
dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal).
Zygomycota
memiliki hifa yang tidak bersekat sehingga memilki banyak inti. Zygomycota
menghasilkan spora seksual zigospora dan spora aseksual sporangiospora.
Ciri-ciri
Zygomycota
·
Hifa
tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
·
Dinding
sel tersusun dari kitin.
·
Reproduksi
aseksual dan seksual.
·
Hifa
berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Contoh
Zygomycota
·
Rhizophus
stolonifer, Tumbuh pada roti
·
Rhizophus
oryzae,
Jamur tempe
·
Rhizophus
nigricans,
Menghasilkan asam fumarat
·
Mucor
mucedo, Saprofit
pada kotoran ternak dan makanan
Reproduksi Zygomiyota
Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung
sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan
tumbuh menjadi hifa baru.
Tubuh jamur terdiri dari rhizoid,
sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan spora
baru.
Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa–
dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium
yang terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur membentuk
zigospora diploid.
Zigospora berkecambah tumbuh menjadi
sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid.
Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.
2.
Ascomycota
Ciri-ciri
Ascomycota
1. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel
biasanya berinti satu.
2. Bersel satu atau bersel banyak.
3. Ada yang brsifat parasit, saprofit,
dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk
lumut kerak.
4. Mempunyai alat pembentuk spora yang
disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat
terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
5. Dinding sel dari zat kitin.
6. Reproduksi seksual dan aseksual.
Contoh Ascomycota
·
Sacharomyces
cereviceae (ragi/khamir),
untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa
menjadi alkohol (pada pembuatan tape).
·
Penicilium
o Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik
penisilin.
o Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik
penisilin.
o Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan
keju)
o Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan
keju)
·
Aspergilus
o Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
o Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari
buah
o Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin
yang menyebabkan kanker hati (hepatitis)
·
Aspergillus
fumigatus, penyebab
Penyakit paru-paru pada aves
·
Neurospora
sitophilla, untuk
pembuatan oncom.
·
Neurospora
crassa, untuk
pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
·
Candida
albicans, bersifat
parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
3. Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada
karena memiliki organ penghasil spora berbentuk gada (basidia).
Ciri-ciri
Basidiomycota
1. Hifanya bersekat, mengandung inti
haploid.
2. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya
seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah
tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat
terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
3. Ada yang brsifat parasit, saprofit,
dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk
lumut kerak.
4. Reproduksi secara seksual (dengan
askospora) dan aseksual (konidia).
Contoh
Basidiomycota
·
Volvariela
volvacea (jamur
merang)
·
Auricularia
polytricha (jamur
kuping)
·
Pleurotus sp (jamur tiram)
·
Polyporus
giganteus (jamur
papan)
·
Amanita
phaloides hidup
pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan
·
Puccinia
graminis (jamur
karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)
·
Ustilago
maydis parasit
pada tanaman jagung
·
Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
·
Jamur
Shitake
4. Deuteromycota
Deuteromycota
memiliki hifa yang bersekat. Deuteromycota menghasilkan spora aseksual konidia,
sedangkan spora seksual belum diketahui. Apabila dapat diidentifikasi spora
seksualnya, maka fungi dalam kelompok ini akan diklasifikasikan kembali.
Deuteromycotina sering dikenal sebagai fungi
imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum diketahui
perkembangbiakannya secara seksual
Ciri-ciri
Deuteromycota
·
Hifa
bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
·
Bersifat
parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
·
Reproduksi
aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
·
Banyak
yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak,
manusia, dan tanaman budidaya
Contoh
Deuteromycota
·
Epidermophyton
floocosum,
menyebabkan kutu air.
·
Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit
kurap.
·
Melazasia
fur-fur, penyebab
panu.
·
Altenaria
Sp. hidup pada tanaman kentang.
·
Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
·
Trychophyton
tonsurans,
menimbulkan ketombe di kepala
Ciri-ciri
masing-masing divisi:
Ciri-ciri
|
Divisi
|
|||
Zygomycota
|
Ascomycota
|
Basidiomycota
|
Deuteromycota
|
|
Hifa
|
Tidak
bersekat
|
bersekat
|
bersekat
|
bersekat
|
Spora
seksual
|
Zigospora
|
Askospora
|
Basidiospora
|
Tidak
diketahui
|
Spora aseksual
|
Sporangio-
spora
|
Konidia
|
Konidia
|
Konidia
|
Contoh
|
Rhizopus
sp.
|
Aspergillus,
Saccharo- myces, Penicillium
|
Volvariella,
Auricula
|
Epidermophy-
ton
|
0 comments:
Post a Comment